Fitur Geofencing pada Drone

Memahami Geofencing pada Drone

Geofencing pada dasarnya adalah batas virtual atau “pagar tak terlihat” yang dibuat menggunakan teknologi GPS. Fitur ini sering digunakan oleh produsen drone untuk mencegah drone memasuki wilayah udara terbatas, seperti di sekitar bandara atau lokasi sensitif lainnya. Dengan memanfaatkan penerima GPS pada drone, geofencing menentukan apakah drone berada di zona aman untuk terbang. Jika drone berada di area terbatas, responsnya bervariasi tergantung pada sistem geofencing dari pabrikan.

Bagaimana Geofencing pada Drone Bekerja?

Geofencing pada drone didasarkan pada teknologi GPS untuk menentukan lokasi tepat drone secara real-time, yang bekerja sebagai berikut:

  1. Penentuan Batas: Operator drone atau produsen menetapkan batas geografis virtual dalam perangkat lunak atau aplikasi khusus, sehingga drone dapat mengidentifikasi area yang diizinkan (aman dan legal) atau area terbatas (area yang dilarang atau area dengan pembatasan tertentu).
  2. Penerimaan Lokasi Drone: Drone menggunakan penerima GPS-nya untuk menentukan lokasi geografisnya secara tepat.
  3. Perbandingan Lokasi dengan Batas: Perangkat lunak atau aplikasi secara terus-menerus membandingkan lokasi drone saat ini dengan batas geografis yang telah ditentukan.
  4. Respons Drone yang Telah Ditentukan: Ketika drone melewati batas geofence, drone dapat diinstruksikan untuk berhenti, mengubah arah, mendarat, atau mengambil tindakan lain sesuai dengan konfigurasi yang telah ditentukan.

 

Jenis Sistem Geofencing

Produsen drone mengimplementasikan geofencing dengan cara yang berbeda:

  1. Tanpa Geofencing: Beberapa drone tidak memiliki geofencing sama sekali, sehingga navigasi sepenuhnya bergantung pada operator.
  2. Geofencing yang Dapat Dinonaktifkan: Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan atau mengabaikan pembatasan geofencing jika diperlukan.
  3. Geofencing yang Tidak Dapat Dinonaktifkan: Dalam sistem ini, geofencing tidak dapat dinonaktifkan, memastikan bahwa drone tidak akan terbang ke area terbatas dalam kondisi apa pun.

Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Manfaat Geofencing pada Drone

Penggunaan geofence pada drone menawarkan beberapa keuntungan, yang memudahkan operator dalam mengoperasikan drone, termasuk:

  1. Keamanan: Geofence membantu mencegah drone memasuki area berbahaya atau membatasi akses ke area sensitif, seperti bandara atau wilayah udara terbatas (SPAs, SACs, dan SCIs).
  2. Kepatuhan Regulasi: Geofence memfasilitasi kepatuhan terhadap peraturan dan pembatasan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan sipil. Hal ini membantu operator drone untuk terbang dalam batas hukum dan menghindari pelanggaran yang tidak disengaja.
  3. Perlindungan Privasi: Geofence dapat digunakan untuk melindungi privasi orang dengan mencegah drone terbang di atas area perumahan atau properti pribadi tanpa izin.
  4. Pencegahan Kecelakaan: Dengan menetapkan area larangan di sekitar rintangan atau struktur, geofence membantu mencegah tabrakan dan mengurangi risiko kecelakaan selama penerbangan.

Frekuensi yang Digunakan pada Drone

Drone menggunakan berbagai frekuensi untuk fungsi dan komunikasi yang berbeda selama operasinya. Berikut adalah frekuensi yang biasanya digunakan:

  1. Frekuensi Remote Control: Frekuensi ini memungkinkan transmisi instruksi penerbangan, pengaturan arah, ketinggian, dan mode penerbangan drone. Frekuensi radio yang umum digunakan untuk komunikasi antara remote control dan drone adalah 2,4 GHz dan 5,8 GHz.
  2. Frekuensi Transmisi Video: Banyak drone dilengkapi dengan kamera dan mentransmisikan video real-time ke remote control atau perangkat penerima lainnya. Untuk itu, berbagai frekuensi digunakan tergantung pada model dan perangkatnya.
  3. Frekuensi Navigasi GPS: Untuk penentuan posisi dan navigasi, drone menggunakan frekuensi sinyal GPS, yang didasarkan pada sinyal satelit 1,2 GHz dan 1,6 GHz.

Kesimpulan

Pada intinya, Geofencing adalah alat yang kuat untuk meningkatkan keselamatan dan kepatuhan, tetapi bukan tanpa tantangan. Memilih sistem yang tepat tergantung pada kebutuhan dan tingkat keahlian pengguna. Untuk penggunaan profesional dan darurat, sistem fleksibel seperti milik Autel dapat menawarkan yang terbaik dari kedua dunia dengan menggabungkan keselamatan dan kebebasan operasional.