Drone multirotor adalah jenis drone yang menggunakan beberapa rotor (baling-baling) untuk menghasilkan daya angkat dan penggerak. Rotor ini bekerja secara terkoordinasi untuk mengontrol gerakan seperti naik-turun, maju-mundur, berputar, dan bergerak ke samping. Kemampuan melayang di tempat (hovering) dan manuver yang stabil menjadikannya sangat populer dalam berbagai aplikasi, mulai dari fotografi udara hingga inspeksi infrastruktur.
Jenis drone multirotor yang paling umum meliputi:
- Quadcopter: Memiliki 4 rotor.
- Hexacopter: Memiliki 6 rotor.
- Octocopter: Memiliki 8 rotor.
Baca Juga : Jenis Drone Multirotor Serta Kelebihan dan Kekurangannya
Bagaimana Cara Kerja Drone Multirotor?
Drone multirotor menggunakan prinsip aerodinamika untuk terbang. Berikut adalah cara kerjanya:
Daya Angkat
Setiap rotor dilengkapi motor untuk memutar baling-baling yang menghasilkan daya angkat. Pengontrol penerbangan (flight controller) mengatur kecepatan masing-masing rotor untuk menjaga stabilitas dan posisi drone.
Kontrol Gerakan
- Naik dan Turun (Throttle): Semua rotor memutar baling-baling lebih cepat untuk naik atau lebih lambat untuk turun.
- Berputar (Yaw): Kecepatan rotor yang berlawanan arah dipercepat atau diperlambat untuk memutar drone.
- Maju, Mundur, Kanan, Kiri (Pitch dan Roll): Mengatur kecepatan rotor tertentu untuk memiringkan drone ke arah yang diinginkan.
Stabilisasi
Sensor seperti gyroscope dan accelerometer membantu menjaga drone tetap stabil meskipun ada gangguan angin atau gerakan tiba-tiba.
Sumber Daya
Drone multirotor menggunakan baterai sebagai sumber daya untuk menggerakkan motor, sensor, dan sistem kontrol lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Drone Multirotor
Kelebihan:
- Manuver yang Stabil: Ideal untuk tugas-tugas yang memerlukan presisi tinggi, seperti fotografi udara dan inspeksi.
- Kemampuan Hovering: Dapat melayang di satu tempat untuk waktu yang lama, berguna untuk pengamatan atau perekaman video.
- Desain Sederhana: Lebih mudah dioperasikan dibandingkan dengan jenis drone lainnya, seperti fixed-wing.
- Portabilitas: Umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih mudah dibawa.
Kekurangan:
- Waktu Terbang Pendek: Konsumsi daya tinggi karena semua rotor terus bekerja selama penerbangan.
- Daya Angkat Terbatas: Tidak cocok untuk membawa payload yang sangat berat, terutama pada quadcopter.
- Ketergantungan pada Baterai: Perlu baterai dengan kapasitas tinggi untuk penerbangan lebih lama, tetapi bobot baterai tambahan dapat mengurangi efisiensi.
- Rentan terhadap Gangguan Cuaca: Meskipun stabil, angin kencang atau hujan bisa mengganggu performa.
- Kecepatan Tidak Setinggi Fixed-Wing: Drone multirotor cenderung memiliki kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan drone fixed-wing, yang lebih efisien untuk penerbangan jarak jauh.
Penggunaan Drone Multirotor
Drone multirotor digunakan dalam berbagai bidang, antara lain:
- Fotografi dan Videografi: Mengambil gambar udara untuk dokumentasi, film, atau acara.
- Pemetaan dan Survei: Membuat peta 2D/3D dan inspeksi infrastruktur.
- Agrikultur: Penyemprotan tanaman dan analisis kondisi pertanian.
- Inspeksi Aset: Menilai kondisi turbin angin, panel surya, atau jembatan.
- Penyelamatan: Mencari korban di area sulit dijangkau menggunakan kamera termal.
- Hiburan dan Kompetisi: Drone racing dan pertunjukan cahaya artistik.
- Pengiriman Barang: Drone multirotor mulai digunakan untuk pengiriman barang dalam jarak pendek, terutama dalam konteks e-commerce dan distribusi barang.
- Pemantauan Lingkungan: Dalam bidang ekologi, drone digunakan untuk memantau hutan, perairan, dan kehidupan liar, mengumpulkan data tanpa mengganggu ekosistem.
- Militer: Penggunaan untuk pengintaian, pemantauan, dan serangan presisi di berbagai situasi perang atau konflik.
- Iklan: Penggunaan drone untuk penerbangan dengan banner iklan atau pertunjukan cahaya untuk promosi.
- Keamanan dan Patroli: Pemantauan keamanan di area besar atau sulit dijangkau, seperti gedung atau perbatasan.
- Memancing: Menggunakan drone untuk memantau lokasi memancing atau mengantarkan umpan ke lokasi yang diinginkan.
Kesimpulan
Drone multirotor adalah salah satu jenis drone yang sangat populer karena kemampuan manuver yang stabil dan kemampuannya untuk melayang di tempat (hovering) dalam waktu yang lama. Dengan berbagai jenis seperti quadcopter, hexacopter, dan octocopter, drone ini memiliki aplikasi luas di banyak bidang, seperti fotografi udara, pertanian, inspeksi infrastruktur, dan pengiriman barang. Kelebihan utama dari drone multirotor adalah kemudahan pengoperasian, desain yang portabel, dan kemampuannya dalam mengambil gambar atau video dengan presisi tinggi.
Namun, drone multirotor juga memiliki beberapa kekurangan, seperti waktu terbang yang terbatas, daya angkat yang tidak sekuat drone jenis lain, dan ketergantungan pada baterai. Selain itu, kecepatan drone multirotor tidak setinggi drone fixed-wing, yang lebih efisien untuk penerbangan jarak jauh. Meskipun demikian, keunggulan stabilitas dan fleksibilitas dalam berbagai aplikasi membuat drone multirotor tetap menjadi pilihan utama untuk banyak keperluan, baik di sektor industri, militer, hiburan, maupun lingkungan.